MENYUNTING KATA, KALIMAT, DAN PARAGRAF


A. MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN PENGGUNAAN KATA, KONJUUNGSI, DAN KALIMAT

Dalam sebuah paragraf terdapat penggunaaan kata, konjungsi, dan kalimat.

1. mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata dalam paragraf harus disertai padoman pada tiga kaidah, yaitu KBBI, EYD, dan tata bahasa baku indnesia. Apabila dalam sebuah paragraf ada kata yang tidak tepat penulisaan atau penggunaannya , maka harus disesuaikan kembali dengan tiga kaidah tersebut.

2. mengidentifikasi kesaahan konjungsi dalam paragraf dapat berpedoman pada keefektifan kalimat maupun tata bahasa baku. konjungsi antar kalimat harus tepat. kalsa yang satu dengan klausa yang lain harus disambungkan dengan baik supaya dapat mencaapai kesatuan makna.

3. mengidentifikasi kesalahan kalimat dengan berpedoman pada keefektifan kalimat dan tata kalimat baku.

B. MENGGUNAKAN KATA BAKU, KATA SERAPAN, KATA BERIMBUHAN DAN FRASA

Kata baku, kata serapan, kata berimbuhan, kata ulang brimbuhan, dan frasa dapatdigunakan untuk melengkapisebuah paragraf rumpang.

1.kata baku
kata baku adalah kata yang cara pengucapan dan penuklisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar yang dibakukan.

2. kata serapan
kata serpan dalam bahasa indonesia adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudia ejaan, ucapan, dan tulisannya desesuaikan dengan penuturan masyarakat insonesia untuk memperkaya kosa kata. setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan  dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda disekitarnya. Hingga ada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umunya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah astu cara memenuhikeperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang  digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.

3. Kata berimbuhan
kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afikasi. imbuhan atau afikasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.

4. Kata ulang berimbuhan
kata ulang brimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian imbuhan.
Kata ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya menjadi 3, yaitu :

  • sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan.
  • sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang, sehingga menjadi lari-lari kemudian diawaln ber-, sehingga menjadi berlari-lari.
  • sebuah kata diulang umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber-, sehingga menjadi bermeter-meter.
5. Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif maksudnya diantara kesua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna gramatikal.





Previous
Next Post »
Thanks for your comment